Kamis, 28 Juni 2012

memendam

banyak yang mau diceritain. banyak yang mau diungkapin. banyak yang mau di curahkan. banyak yang mau ditumpahkan.
segera ingin pulang.
segera ingin meluapkan yang terlalu banyak dipendam.
midnightsun, I wanna go home

backsound : andien- pulang

www.midnightsunscream.blogspot.com

Senin, 25 Juni 2012

hilanglah penat

setelah menikmati berbagai jenis tekanan. berbaga jenis ancaman. berbagai macam desakan.
sesaat setelah merasakan segala macam bentuk "tindasan" baik jiwa maupun raga.
tepat ketika PENAT berkumpul menjadi satu di bagian puncak tempurung kepala.
destinasi yang di tuju adalah sebuah objek wisata yang cukup menguggah rasa keingin tahuan.
yap. GEDONG SONGO.



hampir menyentuh kurun waktu satu tahun disini, dan kali ini diselimuti dengan kata kata minggu tenang. beberapa manusia dari berbagai asal yang mengambil keputusan untuk menghabiskan sebagian kecil waktunya di tempat yang memilliki view yang sangat menarik. dikelilingi beberapa gunung. (sambil flashback saat lihat puncak gunung ungaran). diselimuti kabut. dan sepanjang jalan ditemani bunga bunga hutan. merah, kuning, jingga, putih, pink, ungu. Gorgeous.

hamparan pohon pinus yang berderet dehan indahnya. sejenak menghilangkan berat yang membebani sekujur tubuh. memang suasana seperti iini yang kita butuh kan, saya rasa.
ditemani terik matahari dan hemparan angin yang menyentuh wajah dengan lembutnya.
belum lagi mata yang dimanjakan dengan tumpukan tumpukan bebatuan yang disusun dengan konfigurasi yang indah. hinggan menghasilkan candi candi yang memiliki jarak satu dengan yang lainnya.

Indah memang.
Penat? Hilang sejenak. :)


tubuh mengeluh

99/65. tensi darah saat ini.
49kg, berat badan saat ini.

entah dapat tekanan dari sudut mana, tapi yang jelas, semua rutinitas mendadak hancur dan amburadul dalam hitungan jam. dan berlangsung pada jangka waktu yang tidak sebentar.
semua kondisi, baik dilihat dari berbagai sudut pandang. berbagai sisi kehidupan. memang ini sudah mencapai batas abnormal. ketidak stabilan yang muali menjalar di banyak segi.

jika diibaratkan dengan sebuah mobil. maka yang ada di bayangan saya adalah seperti ini :



















berasap ditengah gurun pasir.
yang dibutuhkan hanyalah oase di tengah tengah terik dan gersangnya lingkungan sekitar.
air. ya zat cair transparan ini lah satusatunya yang bisa membantu memulihkan kosdisi mobil ini dengan segera.


tidak ada upaya yang bisa dilakkan saat ini. hanya menunggu waktu yang tepat. hingga dapat mengambil air sepuasnya tanpa harus berjalan jauh. karena air itu akan mengalir dengan deras dan indahnya tepat dihadapan.

indah pada waktunya :)

Jumat, 15 Juni 2012

BANDUNG


setelah sekian lamanya ga mengunjungi kota lahir ku ini, akhirnya.. 15 Juni 2012 pukul 05.00 WIB injakkan kaki saya yang pertama kali nya setelah sekian lama di terminal cicaheum. sambil  menunggu aa menjemput, dan diiringi dengan kenikmatan hempasan angin kota bandung di pagi hari. dan mendengarkan logat logat kental yang sudah lama tak terdengar. INDAH.

jangan kira gambar di atas adalah gambar yanga saya ambil di luar negeri.  itu bukan di prancis. bukan pula di Italy. Singapore? no no..  itu di Braga. salah satu jalan di bandung. dan ini adalah salah satu hal bikin kangen sama kota yang satu iini.

ditambah lagi rempongnya kalo 8 bidadari cantik yang ngumpuull..
hahhahah. asli. kangeeeeenn..


wait for the next story bout BANDUNG :)

Kamis, 14 Juni 2012

nyiksa mameeen



penderitaan ini saya dapat tepat sesaat ketika menginjakkan kaki di Tembalang sepulangnya saya dari puncak Ungaran
dengan kondisi kaki yang sudah susah jalan. berasa mau copot. di tambah lagi jaket yang udah berwana coklat keemasan akibat berlumuran tanah. harus ditambah dengan lumuran tepung dan ceplokan telor yang entah busuk atau tidak. tapi yang pasti ini adalah sangat melelahkan.

ini yang mebuat saya harus mencuci rambut sebanyak 6 kali dalam waktu satu malam. dan merendam baju semalaman. AMIS BUANGET.

diketawain puluhan orang di jalan. di pantau oleh ratusan pasang mata. bener bener daaah..
sekali aja udah cukup.. lebih dari cukup malah..

Senin, 11 Juni 2012

19

tahun kedua.
jauh dari tiga orang yang selama 19 tahun hidup bersamaku.
bukan hal yang mudah memang, harus melewati detikdetik pertambahan umur ini sendiri di kamar kost di temani secangkir susu coklat yang sudah mulai mendingin dan layar laptop yang masih terang benderang. belum lagi ditambah dengan gumpalan gumpalan benda putih tipis yang bergelampangan di lantai kamar.

hmmmm..
menatap ke layar iini enggan rasanya melepas angka 18 yang rasanya begitu singkat menyertaiku selama satu tahu ini dan harus berganti dengan angka 19. hanya bertambah satu memang. tapi, ini akan menjadi sangat besar sekarang. ketika aku tersadar akan begitu banyaknya perubahan perubahan hidup yang harus dilakukan.

masih banyak sisi yang harus mengalami peng'up-grade' an. masih banyak poin poin impian yang harus dicapai. masih banyak aspek aspek kehidupan yang harus dibenahi.
ya. ini bukan angka yang kecil. banyak gebrakan yang harus di lakukan.

gimme a better life God. :)
amiiinn

Minggu, 10 Juni 2012

speechless

hanya terdiam dan entah apa yang akan dilontarkan ketika gambar ini muncul da layar komputer jinjingku.

cinta. kasih. dan sayang itu berhak dimiliki siapa saja dan entah kenapa melihat ini, begitu indah. terlihat semuanya di bungkus dengan keikhlasan yang membuat semuanya menjadi begitu sempurna. menerima apa adanya :')

puncak yang tak terbendung




rasa ini sudah begitu tinggi. jika di ibaratkan kolam yang sedang diisi dengan puluhan liter air,  maka hanya tersisa 0,sekian centimeter lagi ruang kosong yang belum terisi. hanya menunggu waktu sepersekian detik lagi semua ini akan membeludak dan meluber kemana mana.

ratusan kilometer yang menadi kendala saat ini. dan setumpuk agenda yang harus diselesaikan sekarang. dan tak ada satu hal apapun yang bisa kulakukan untuk melegakan segala yang hampir mencapai puncak ini. terlalu lama memendam kerinduan ini.

"IBUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU GITA PENGEN PULAAANG" cuma teriakan dalam hati ini yang bisa dikeluarkan.

ada rasa iri ketika melihat segelintir orang yang bisa pulang ke rumah masing masing sesuka hati mereka. sudah terlalu lama mungkin dengan tekanan yang belum apa apa ini (mungkin). tapi ini sudah melebihi batas kemampuanku.
entah berapa liter volume air mata yangsudah aku tahan untuk tidak keluar ini.

dan ini sudah tidak terbendung lagi.

ibu, gita mau pulang